www.beritacepat.id – Kementerian Perdagangan (Kemendag) sedang berupaya memanfaatkan potensi pasar produk halal di Australia yang diperkirakan mencapai nilai yang sangat besar, yaitu US$8,13 miliar atau sekitar Rp131,8 triliun. Pasar ini memberikan kesempatan besar bagi para pelaku usaha tanah air untuk memasuki sektor yang sedang berkembang ini dan memperluas jaringan internasional mereka.
Data terbaru menunjukkan bahwa Australia mengimpor produk halal dari berbagai negara, dan Indonesia ingin menjadi salah satu penyuplai utama. Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan keyakinannya bahwa ekspor produk Indonesia ke Australia dapat ditingkatkan, terutama dalam sektor halal yang memiliki permintaan yang terus meningkat.
“Kita harus bergerak untuk memasuki pasar ini. Ekspor produk halal Indonesia ke Australia saat ini masih tergolong kecil, hanya sekitar US$4,9 miliar dari total keseluruhan,” tambah Budi. Perjanjian kerja sama dengan Global Australia Halal Certification diharapkan dapat mendorong tujuan ini.
Peluang Besar Bagi Produk Halal Indonesia di Pasar Global
Pemerintah Indonesia menyadari bahwa produk halal kini bukan hanya diminati oleh konsumen Muslim, tetapi juga oleh masyarakat umum yang semakin peduli terhadap kesehatan dan kebersihan. Budi menjelaskan bahwa kesadaran tentang produk halal menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari.
“Di Australia, populasi Muslim hanya sekitar 3,2 persen. Namun, produk halal diminati oleh berbagai kalangan, karena dianggap lebih bersih dan sehat,” ungkap Menteri. Oleh karena itu, pasar ini jauh lebih besar daripada yang terlihat di permukaan.
Kerja sama dengan GAHC akan melibatkan diaspora Indonesia di Australia untuk berperan aktif dalam memasarkan produk halal. Diaspora diharapkan dapat menjadi jembatan dalam menghubungkan produsen Indonesia dengan konsumen di Australia, sekaligus mendukung proses sertifikasi produk halal.
Strategi Untuk Memasuki Pasar Produk Halal Australia
Untuk memudahkan pelaku usaha, GAHC berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh dalam sertifikasi halal. “Kami menawarkan sertifikasi gratis untuk UMKM, yang merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional,” kata Presiden Direktur GAHC, Asroni.
Dengan memberikan pelatihan dan pendampingan teknis, GAHC berupaya memastikan bahwa produk yang diekspor memenuhi standar internasional. “Kami yakin dengan pendampingan, UMKM Indonesia akan mampu menjadi duta produk halal di mata dunia,” tambahnya.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Puntodewi, mencontohkan kategori produk halal yang mendominasi ekspor Indonesia, termasuk makanan, mode, farmasi, dan kosmetik. Masing-masing kategori ini memiliki potensi yang sangat besar.
Mengoptimalkan Ekspor Melalui Pemberdayaan UMKM
UMKM memegang peranan yang krusial dalam meningkatkan nilai ekspor produk halal Indonesia. Dengan dukungan yang tepat, UMKM tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan pasar lokal, tetapi juga bersaing di pasar internasional. “Kami memiliki harapan besar agar UMKM Indonesia semakin berkembang dan dapat memainkan peran penting di pasar global,” ujar Fajarini.
Rintangan yang dihadapi oleh UMKM saat ini adalah kurangnya pemahaman tentang standar internasional dan proses sertifikasi. GAHC berusaha menjembatani kesenjangan ini dengan memberikan edukasi yang komprehensif kepada pelaku UMKM.
Dengan memperkuat kapasitas UMKM, Kementerian Perdagangan yakin bahwa produk halal Indonesia dapat diterima dengan baik di pasar Australia. Hal ini juga akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memperluas akses pasar bagi produk halal, terutama di negara-negara yang memiliki potensi besar seperti Australia. Perjanjian kerja sama ini merupakan langkah penting untuk menguatkan posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri produk halal di tingkat global.
Bagaimana pun, semua upaya ini membutuhkan dukungan semua pihak, termasuk masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah. Mengedukasi konsumen tentang manfaat produk halal dan melibatkan lebih banyak diaspora juga sangat diperlukan untuk mencapai tujuan ini.
Dalam beberapa tahun ke depan, diharapkan ada peningkatan signifikan dalam ekspor produk halal Indonesia ke Australia. Dengan strategi yang tepat dan komitmen yang kuat, pasar ini dapat menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi Indonesia.