www.beritacepat.id – PT Astra Honda Motor menggelar kompetisi Safety Riding Instructors Competition 2025 yang secara resmi diadakan dengan melibatkan 197 peserta. Jumlah ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan edisi pertama yang diadakan pada tahun 2007, di mana hanya ada 42 peserta yang terlibat.
“Ketika pertama kali diadakan, pesertanya terbatas,” kata Marketing Planning & Analysis Division AHM, Daniel Aria. Hal ini menunjukkan komitmen yang terus berkembang terhadap keselamatan berkendara di Indonesia.
Kompetisi ini melibatkan dua kelompok, yaitu instruktur safety riding dari Honda dan advisor dealer serta komunitas Honda. Dalam acara ini, Honda CB650R digunakan sebagai motor utama yang digunakan dalam kegiatan kompetisi ini.
Pentingnya Kompetisi Keselamatan Berkendara di Indonesia
Kompetisi ini sangat penting untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan instruktur safety riding. Hal ini berkontribusi pada peningkatan kesadaran keselamatan berkendara di masyarakat.
Selain sebagai ajang perlombaan, kegiatan ini juga berfungsi sebagai platform edukasi bagi peserta mengenai praktik berkendara yang aman. Dengan meningkatnya peserta, diharapkan lebih banyak pelatih yang dapat menyebarkan pengetahuan keselamatan berkendara.
Setiap tahun, kompetisi ini menuntut peserta untuk memperlihatkan kemahiran mereka melalui berbagai tahap, termasuk ujian teori dan praktik. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kualitas instruktur safety riding adalah kunci untuk mengurangi angka kecelakaan di jalan raya.
Rangkaian Kegiatan dalam Kompetisi Ini
Rangkaian kompetisi diawali dengan pengerjaan soal teori yang berfokus pada penguasaan instruksi keamanan berkendara. Setelah itu, peserta melanjutkan ke tahap praktik yaitu kompetisi balancing di trek yang sudah disediakan.
Trek yang disiapkan dirancang sedemikian rupa untuk menguji kemampuan peserta dalam mengendalikan motor. Dengan demikian, setiap peserta diberikan tantangan yang tidak hanya menguji keterampilan tetapi juga ketahanan mereka.
Penting untuk dicatat bahwa aspek teori dan praktik dalam kompetisi ini sepenuhnya relevan dengan pembuatan kebijakan keselamatan berkendara di Indonesia. Edukasi yang tepat adalah langkah awal untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas.
Kompetisi yang Mengedepankan Standar Tinggi
Materi yang diajarkan dalam kompetisi ini jauh lebih kompleks dibandingkan ujian SIM biasa. Daniel menjelaskan bahwa perlombaan ini bukan hanya tentang teori, tetapi keterampilan dan keahlian yang lebih tinggi diperlukan.
Peserta kompetisi ini terdiri dari instruktur keamanan berkendara yang sudah berpengalaman. Oleh karena itu, tantangannya lebih berat daripada yang biasanya dihadapi oleh masyarakat umum dalam ujian SIM.
Harapan dari penyelenggaraan kompetisi ini jelas: agar para peserta dapat membawa pengalaman dan pengetahuan yang didapat kembali ke komunitas mereka. Seiring dengan meningkatnya keterampilan, diharapkan akan muncul pengemudi yang lebih peduli pada keselamatan jalan raya.
Prestasi Lokal dalam Skala Internasional
Kompetisi serupa juga diadakan di negara-negara di kawasan Asia dan Oseania. Dengan demikian, kompetisi ini bukan hanya sebatas lokal, tetapi menjangkau ke tingkat internasional.
Pemenang dari kompetisi ini akan berkesempatan mewakili Indonesia dalam perlombaan antarnegara. Namun, ada sejumlah batasan untuk peserta yang ingin mengikuti ajang ini, khususnya bagi mereka yang pernah meraih juara sebelumnya.
Thailand menjadi tuan rumah kompetisi internasional di tahun ini. Dalam kompetisi tersebut, perwakilan Indonesia melalui AHM berhasil meraih posisi ke-4.
Harapan untuk Kategori Motor Listrik di Masa Depan
Saat ini, belum ada rencana untuk memasukkan kategori motor listrik dalam kompetisi safety riding. Namun, pihak AHM tetap menganggap kemungkinan ini terbuka seiring dengan peningkatan minat masyarakat.
General Manager Marketing AHM, Andy Wijaya, menjelaskan bahwa kategori motor listrik akan dipertimbangkan jika masyarakat menunjukkan antusiasme yang tinggi. Dengan meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan dan efisiensi energi, kategori ini dapat menjadi penting di masa depan.
Sebuah kompetisi yang inklusif tentunya akan menarik lebih banyak partisipasi dari berbagai kalangan di masyarakat. Melihat tren saat ini, ke depan, motor listrik bisa menjadi bagian dari kompetisi ini jika animonya cukup signifikan.