www.beritacepat.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Puncak Karang Panjang Ambon menginformasikan penyebab gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4,7 yang terjadi di Pulau Saparua, Maluku Tengah. Gempa ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif di wilayah tersebut, yang dapat menimbulkan dampak beragam bagi masyarakat setempat.
Menurut analisis, lokasi episenter gempa terletak pada kedalaman 10 km, menjadikannya sebagai gempa bumi dangkal. Kepala Stasiun Geofisika Ambon, Djati Cipto Kuncoro, memberikan penjelasan tentang mekanisme yang terjadi dan dampaknya setelah kejadian tersebut.
Dalam penyelidikannya, BMKG mencatat bahwa gempa ini dirasakan di beberapa daerah, termasuk Ambon dan sekitarnya. Masyarakat di wilayah yang terkena dampak diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti informasi terbaru dari pihak berwenang.
Penyebab Terjadinya Gempa Bumi di Maluku Tengah
Penyebab utama gempa bumi di Pulau Saparua dirunut dari aktivitas sesar aktif yang berada di bawah permukaan tanah. Sesar adalah patahan pada kerak bumi yang dapat mengakibatkan pergeseran tanah, dan ketika tekanan tersebut dilepaskan, gempa terjadi.
BMKG menjelaskan bahwa gempa ini bersifat dangkal, yang berarti mempengaruhi lebih luas area terdampak dibandingkan dengan gempa bumi dalam yang biasanya juga lebih kuat tetapi berpotensi mempengaruhi area yang lebih kecil. Ketika gempa dangkal terjadi, getaran akan lebih terasa di permukaan.
Laporan awal menunjukkan bahwa intensitas getaran dideteksi dengan skala II-III MMI, menunjukkan bahwa getaran tersebut dirasakan oleh beberapa orang dan dapat menggerakkan benda-benda ringan di sekitar mereka. Masyarakat diharapkan untuk beradaptasi dengan kondisi ini demi keselamatan diri sendiri dan juga orang lain.
Dampak dan Reaksi Masyarakat Setelah Gempa
Saat gempa terjadi, masyarakat di sekitar lokasi kejadian merasakan getaran yang cukup kuat, yang membuat banyak orang panik. Beberapa pihak berwenang, termasuk BMKG dan pemerintah setempat, segera melakukan evaluasi untuk memastikan kondisi dan keamanan warga.
Reaksi dari masyarakat umumnya waspada, di mana banyak yang memilih untuk keluar dari bangunan untuk meminimalisir risiko jika terjadi gempa susulan. Pihak penyelamat dan relawan juga bersiaga untuk memberikan bantuan jika diperlukan.
Sampai saat ini, tidak ada laporan mengenai kerusakan yang signifikan akibat gempa tersebut. Namun, BMKG tetap menganjurkan agar masyarakat tetap berhati-hati dan mengikuti perkembangan terbaru mengenai gempa dan potensi dampaknya.
Informasi dan Prosedur Keselamatan Gempa
Di tengah ancaman gempa bumi, penting bagi masyarakat untuk memiliki pemahaman yang baik mengenai prosedur keselamatan. Hal ini meliputi mengidentifikasi tempat aman di dalam rumah atau bangunan, seperti bawah meja atau di dekat dinding interior, yang bisa menjadi tempat berlindung saat gempa terjadi.
Selain itu, masyarakat juga disarankan untuk selalu mendengarkan informasi dari BMKG atau otoritas setempat. Mengikuti jalur evakuasi dan memiliki rencana darurat keluarga juga sangat dianjurkan untuk mengantisipasi peristiwa gempa yang mungkin terjadi di masa mendatang.
Pendidikan mengenai mitigasi bencana pun harus terus digalakkan di sekolah-sekolah dan komunitas, agar masyarakat lebih siap menghadapi situasi yang tidak terduga. Kesadaran akan keadaan darurat menjadi sangat penting dalam mengurangi risiko kerugian dan meningkatkan keselamatan.