www.beritacepat.id – Lebih dari sepertiga populasi Vanuatu, negara kepulauan yang terletak di Samudera Pasifik, telah mengajukan visa ke Australia. Hal ini didorong oleh kekhawatiran terkait pemanasan global dan perubahan iklim yang mengancam keberadaan pulau-pulau tersebut.
Duta Besar Tuvalu untuk PBB, Tapugau Falefou, menyatakan keprihatinannya mengenai jumlah pendaftar yang terus meningkat. Dia mengungkapkan rasa terkejut melihat banyak orang yang berusaha memanfaatkan kesempatan ini.
Falevou menekankan bahwa Tuvalu menghadapi risiko tinggi akibat dampak perubahan iklim. Kenaikan permukaan air laut menjadi ancaman serius bagi sembilan atol yang menjadi rumah bagi sekitar 11 ribu penduduk di kawasan tersebut.
Jumlah Pemohon Visa yang Meningkat Signifikan
Sejak pembukaan pendaftaran visa Australia, lebih dari seribu penduduk Tuvalu telah mengajukan permohonan. Total lebih dari 4.000 permohonan tercatat, mengikuti kesepakatan bilateral terkait iklim dan keamanan.
Pendaftaran visa akan ditutup pada 18 Juli dengan batas hanya 280 visa tersedia setiap tahunnya. Langkah ini diambil untuk mencegah terjadinya pelarian sumber daya manusia dari Tuvalu.
Visa ini memberikan kesempatan bagi penduduk Tuvalu untuk tinggal dan bekerja di Australia. Mereka juga akan mendapatkan akses kepada manfaat kesehatan dan pendidikan yang setara dengan warga negara Australia.
Proyeksi Masa Depan yang Suram bagi Tuvalu
Pada tahun 2050, para ilmuwan memproyeksikan bahwa pasang surut harian akan menenggelamkan setengah dari atol utama Funafuti. Hal ini merupakan rumah bagi sekitar 60% penduduk Tuvalu yang tinggal di area sempit.
Proyeksi kenaikan permukaan laut menunjukkan bahwa dalam skenario terburuk, hingga 90% dari Funafuti dapat terendam air. Ketinggian rata-rata Tuvalu hanya 2 meter dari permukaan laut yang membuat negara ini sangat rentan.
Selama tiga dekade terakhir, negara ini mengalami kenaikan permukaan air laut sebesar 15 cm, angka yang jauh lebih tinggi daripada rata-rata global. Upaya untuk membangun lahan buatan dijalankan untuk mengatasi masalah ini.
Langkah-langkah untuk Menangani Perubahan Iklim
Pemerintah Vanuatu telah berinvestasi dalam konstruksi lahan buatan seluas 7 hektare. Mereka berencana untuk membangun lebih banyak lagi agar tetap di atas pasang surut hingga tahun 2100.
Pembangunan lahan buatan ini diharapkan dapat mengurangi dampak dari kenaikan permukaan laut. Perluasan area yang aman bagi penduduk merupakan langkah krusial bagi kelangsungan hidup mereka.
Keberhasilan upaya ini tergantung pada kerjasama internasional dalam menghadapi perubahan iklim. Komitmen global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sangat penting bagi negara-negara kecil seperti Vanuatu.