Sebuah kabar menarik berasal dari dunia penerbangan, khususnya dari British Airways yang baru-baru ini mengumumkan adanya peningkatan signifikan dalam tingkat ketepatan waktu penerbangannya di Bandara Heathrow, London. Maskapai asal Inggris ini mengklaim peningkatan ini tidak lepas dari investasi yang mencapai 100 juta pound sterling, atau sekitar Rp2,1 triliun, yang mereka alokasikan untuk teknologi kecerdasan buatan (AI) dan perangkat digital lainnya.
Analisis terbaru menunjukkan bahwa pada bulan April 2025, sekitar dua pertiga dari penerbangan yang berangkat dari hub London ini terjadwal lebih awal. Angka ini menunjukkan peningkatan lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, serta lonjakan hampir 20 persen dari April 2024. Hal ini menunjukkan bagaimana teknologi modern seperti AI dapat mengubah permainan dalam industri penerbangan.
Peningkatan efisiensi ini pun dipandang sebagai langkah cerdas perusahaan untuk mengatasi tantangan operasional. Dengan menggunakan teknologi canggih seperti peramalan dan pembelajaran mesin, British Airways berhasil mengembangkan alat dan aplikasi digital yang tidak hanya mempermudah proses operasi, tetapi juga meningkatkan ketahanan operasional secara keseluruhan.
Dalam konteks ini, satu sistem inovatif yang diterapkan memungkinkan staf untuk lebih efisien dalam mengalokasikan pesawat yang baru mendarat di Heathrow berdasarkan analisis waktu nyata dari rencana perjalanan penumpang selanjutnya. Dengan melakukan hal ini, maskapai mampu menghemat sekitar 160.000 menit total penundaan penerbangan. Selain itu, penerapan sistem lain yang secara proaktif mengubah rute pesawat menghindari cuaca buruk berkontribusi pada penghematan 243.000 menit penundaan lagi.
Data yang dipublikasikan menunjukkan bahwa dalam tiga bulan pertama tahun ini, sekitar 86 persen penerbangan dari Heathrow berangkat sesuai jadwal, menjadikannya sebagai kinerja terbaik dalam sejarah British Airways. Angka tersebut merupakan peningkatan signifikan sebesar 46 persen dibanding tahun 2008. Hal ini berbicara banyak tentang kemajuan yang telah dicapai oleh maskapai ini, berkat pemanfaatan teknologi modern.
Sean Doyle, Kepala Eksekutif British Airways, dalam sebuah konferensi inovasi di Pittsburgh, menyatakan, “Meningkatkan kinerja operasional adalah fokus utama dalam program investasi kami karena kami paham dampak penundaan terhadap pelanggan kami.” Dia menegaskan bahwa meskipun ada faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan, perusahaan berupaya mengelola aspek-aspek yang dapat mereka pengaruhi.
Lebih lanjut, Doyle menambahkan bahwa investasi sebesar 100 juta pound sterling ini tidak hanya untuk mendukung ketahanan operasional tetapi juga menciptakan 600 peran operasional baru di Bandara Heathrow. Hal ini tentunya menjadi langkah yang baik untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan dan memberikan lapangan kerja baru.
Doyle juga mengungkapkan betapa pentingnya teknologi AI bagi kinerja operasional maskapai. “Teknologi AI telah membantu kami dalam membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan analisis data yang cepat,” katanya. Pendapat ini mencerminkan keyakinan bahwa industri penerbangan semakin mampu memanfaatkan teknologi dalam membantu operasional mereka.
British Airways menunjukkan bahwa mereka berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam teknologi dan inovasi. Dengan rencana untuk memperkenalkan peralatan tambahan dalam waktu dekat, mereka berharap untuk meningkatkan pelayanan dan menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul di masa depan.