www.beritacepat.id – Taylor Swift baru-baru ini berbagi perasaannya mengenai pencapaiannya dalam membeli kembali master dari enam album lamanya. Keberhasilan ini diwarnai dengan berbagai rintangan sejak awal 2019 dan menjadi sebuah perjalanan emosional bagi Swift dan keluarganya.
Dalam sebuah siniar yang menjadi sorotan publik, Swift mengungkapkan bagaimana ibu dan adiknya berperan penting dalam negosiasi yang menentukan dengan Shamrock Capital. Dukungan keluarganya menegaskan betapa kuatnya ikatan dalam usaha mereka untuk mendapatkan kembali karya musik yang telah menjadi bagian dari hidupnya.
Perjalanan Emosional untuk Mengambil Kembali Karya Sendiri
Dalam perbincangan tersebut, Swift menceritakan bagaimana ibunya, Andrea, dan adiknya, Austin, telah mendampinginya sejak awal karier. Mereka tidak hanya berfungsi sebagai keluarga, tetapi juga sebagai rekan bisnis yang mengelola hak atas karya Taylor.
Swift mengungkapkan kesadaran awalnya tentang kepemilikan master album yang biasanya berada di tangan label rekaman. Sejak remaja, ia mulai menabung dengan harapan bisa membeli hak atas musiknya sendiri di masa depan.
Pada 2019, saat label lamanya, Big Machine Records, menjual master album kepada Scooter Braun, Swift merasa dikhianati. Ia sama sekali tidak diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembelian aksesoris musiknya sendiri.
Setelah proses yang panjang dan melelahkan, proses ini kembali berlanjut ketika Braun menjual master tersebut ke Shamrock Capital. Produksi musik yang ikonik dan berharga itu kini dalam genggaman sebuah perusahaan ekuitas, yang membuat Swift semakin termotivasi untuk merekam ulang albumnya dengan label “Taylor’s Version”.
Proses Negosiasi yang Menegangkan dan Bersejarah
Taylor menyadari bahwa kesempatan untuk mendapatkan kembali musiknya bisa saja hilang. Namun, saat Eras Tour-nya mulai mendapatkan perhatian luar biasa pada tahun 2023, ia merasa waktunya sudah tepat untuk mengambil langkah besar tersebut. “Saya ingin memiliki aset ini karena nilai emosionalnya, bukan hanya laba,” ujarnya dalam sebuah wawancara.
Ketika Andrea dan Austin pergi ke Los Angeles untuk melakukan negosiasi, mereka datang untuk menjelaskan betapa pentingnya membeli master tersebut. Ini bukan sekadar urusan bisnis, melainkan urusan pribadi bagi Swift yang telah melewati banyak pengalaman hidup.
Dalam momen yang emosional, Andrea menghubungi Taylor dan memberitahukan bahwa mereka berhasil menjalin komunikasi yang baik. Ini menjadi harapan baru bagi Swift di tengah perjalanan yang panjang dan melelahkan.
Setelah beberapa waktu, dia akhirnya menerima kabar gembira dari ibunya. Swift tak bisa menahan air mata saat mengetahui musik yang begitu berarti baginya bisa kembali ke pelukan keluarga dan dirinya.
Kepastian untuk Memiliki Karya Sendiri
Pada bulan Mei 2025, ketika proses pembelian selesai, Swift mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Shamrock Capital. Ia merasa bersyukur dapat membeli karya musiknya tanpa syarat dan ikatan yang mengekang.
“Yang saya inginkan hanyalah kesempatan untuk memiliki karya saya sendiri,” jelasnya. Hal ini menunjukkan pentingnya otonomi dalam berkarya bagi seorang musisi.
Swift juga menambahkan bahwa menciptakan dan memiliki musik adalah bagian dari identitas diri. Setiap lagu membawa cerita yang sangat pribadi, menggambarkan perjalanan hidupnya.
Oleh karena itu, perjalanan ini bukan sekadar tentang uang, tetapi lebih berfokus pada pencapaian pribadi yang berarti. Swift berharap bahwa pengalaman ini bisa menjadi inspirasi bagi musisi lain untuk memperjuangkan hak atas karya mereka.