Menikmati secangkir kopi di pagi hari sering kali menjadi ritual yang tak terpisahkan bagi banyak orang. Aroma yang menggugah selera dan rasa yang kaya bisa langsung menghangatkan suasana hati. Namun, di balik sensasi nikmat tersebut, kopi menyimpan risiko yang perlu diperhatikan, terutama jika dikonsumsi berlebihan.
Baru-baru ini, sebuah penelitian menarik perhatian banyak kalangan. Dalam studi yang dipublikasikan oleh JAMA Network Open, terungkap bahwa konsumsi tiga cangkir kopi atau lebih dalam sehari bisa meningkatkan risiko kerusakan ginjal. Penemuan ini harus dijadikan perhatian bagi penikmat kopi, khususnya mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Studi ini melibatkan 1.180 individu berusia 18 hingga 45 tahun yang mengalami hipertensi tahap awal. Penelitian ini berlangsung selama 16 tahun dengan pengamatan lanjutan sekitar 7,5 tahun. Tim peneliti berfokus pada tiga indikator utama gangguan ginjal: hiperfiltrasi, albuminuria, dan hipertensi. Ketiga indikator tersebut merupakan sinyal awal dari disfungsi dan penyakit ginjal yang lebih serius.
Menggali lebih dalam, ternyata hampir setengah dari peserta memiliki varian gen CYP1A2 yang berhubungan dengan metabolisme kafein. Ini artinya, bagi kelompok ini, risiko mengalami gangguan ginjal meningkat drastis apabila mereka minum tiga cangkir kopi setiap hari. Rincian lebih lanjut menyebutkan bahwa risiko hiperfiltrasi meningkat 2,5 kali, albuminuria 2,7 kali, dan hipertensi 2,8 kali.
Sara Mahdavi, penulis utama studi, menyatakan, “Kafein adalah komponen dalam kopi yang dapat berpotensi merusak ginjal.” Ini menunjukkan bahwa penting untuk menjaga pola konsumsi kopi, terutama bagi mereka yang mungkin rentan terhadap masalah kesehatan ginjal.
Namun, pandangan berbeda disampaikan oleh Melanie Betz, seorang ahli gizi dari organisasi kesehatan ginjal. Ia menyatakan bahwa meski temuan ini penting, tetap perlu dilihat dari perspektif yang lebih luas. “Pendekatan nutrisi yang dipersonalisasi sangat diperlukan. Genetika berperan besar dalam bagaimana tubuh kita bereaksi terhadap asupan makanan,” tambahnya.
Betz juga mencatat bahwa banyak studi lain menunjukkan manfaat kopi bagi kesehatan ginjal, terutama jika dikonsumsi secara moderat. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah konsumsi menjadi faktor kunci dalam menentukan dampak positif atau negatif dari kopi.
“Orang-orang yang minum lebih dari tiga cangkir kopi sehari jelas masuk dalam kategori yang berisiko,” ujarnya. Penelitian ini juga menegaskan bahwa faktor lain seperti pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari sangat berpengaruh pada kesehatan ginjal secara keseluruhan.
Selanjutnya, muncul pertanyaan penting: Bagaimana dengan mereka yang hanya menikmati satu atau dua cangkir kopi sehari? Jen Hernandez, seorang ahli diet yang fokus pada kesehatan ginjal, menyatakan bahwa jawabannya sangat tergantung pada kondisi individu. Dia menjelaskan bahwa ada kemungkinan konsumsi satu cangkir kopi sehari justru memberikan manfaat, termasuk menurunkan risiko hipertensi.
Kopi bukan hanya minuman penggugah semangat, tetapi juga mengandung antioksidan serta mikronutrien seperti kalium yang bermanfaat bagi kesehatan ginjal. Bahkan, suatu tinjauan ilmiah pada tahun 2020 menunjukkan bahwa konsumsi kopi bisa memberikan proteksi terhadap kesehatan ginjal.
Namun demikian, penekanan pada prinsip moderasi sangatlah penting. Anda yang masih memiliki kekhawatiran tentang efek kafein pada tubuh dapat mempertimbangkan alternatif seperti kopi decaf atau tanpa kafein. Menjaga keseimbangan dan memperhatikan reaksi tubuh terhadap asupan kafein adalah langkah bijak yang harus diambil untuk kesehatan jangka panjang.