www.beritacepat.id – Studi terbaru menunjukkan bahwa tomat adalah leluhur dari kentang, dengan evolusi yang terjadi sekitar 9 juta tahun lalu. Penelitian ini membuktikan bahwa tomat liar yang tumbuh di Andes telah berinteraksi dengan tanaman lain bernama Etuberosum melalui proses hibridisasi, menciptakan garis keturunan baru yang menarik.
Sanwen Huang, profesor di Institut Genomik Pertanian di Shenzhen, China, memimpin tim peneliti dalam studi ini. Dia menjelaskan bahwa meskipun tidak tampak jelas, tomat dan Etuberosum memiliki hubungan genetik yang penting.
Hasil penelitian ini berpotensi mengubah pemahaman kita tentang hubungan antara tanaman. Dengan mempelajari kedua tanaman tersebut, para peneliti bisa mendapatkan wawasan mendalam mengenai evolusi dan adaptasi tanaman.
Hibridisasi: Kunci Evolusi Tomat dan Kentang
Hibridisasi adalah proses alami di mana materi genetik dari berbagai tanaman bercampur, menghasilkan variasi baru. Dalam penelitian ini, tim menemukan bahwa tomat berfungsi sebagai “ibu” dan Etuberosum sebagai “ayah” untuk kentang. Hibridisasi membuat berbagai karakteristik baru muncul pada keturunannya.
Dari analisis genetik yang dilakukan, ditemukan dua gen kunci yaitu SP6A dari tomat dan IT1 dari Etuberosum. Keduanya bekerja sama untuk memicu pembentukan umbi-umbian yang kaya akan pati pada kentang.
Proses ini menunjukkan pentingnya interaksi genetik dalam menciptakan variasi baru di alam. Penemuan ini menyoroti betapa kompleksnya evolusi tanaman yang mungkin belum sepenuhnya dipahami oleh banyak orang.
Proses Pembentukan Umbi dan Adaptasinya
Ketika dikombinasikan, gen SP6A dan IT1 berinteraksi dan menghasilkan umbi yang berbeda dari tanaman lainnya. Umbi kentang menyimpan banyak energi, sehingga menyokong pertumbuhan tanaman di kondisi yang tidak bersahabat. Tanaman ini bisa bertahan hidup di musim dingin atau saat kekeringan, menjadikannya adaptif dan tahan lama.
Kentang memiliki karakter unik yang membuatnya dapat berkembang biak tanpa harus melalui proses penyerbukan. Tumbuhan baru dapat tumbuh dari tunas yang muncul di umbi, yang memberikan keunggulan dalam lingkungan yang menantang.
Tanaman ini mampu beradaptasi di habitat baru, terutama di pegunungan Andes, dan kontribusinya terhadap pertanian sangat signifikan. Keberagaman genetik yang dihasilkan dari hibridisasi ini membuat kentang semakin penting bagi manusia.
Peran Manusia dalam Domestikasi dan Penyebaran Kentang
Manusia mulai mendomestikasi spesies liar yang menghasilkan umbi besar dan dapat dimakan, memilih tanaman yang paling menguntungkan. Kentang yang dibawa oleh penjelajah Spanyol ke Eropa pada abad ke-16 cepat menjadi makanan pokok. Keunggulan nutrisinya membuat kentang sangat diminati di berbagai tempat.
Selain itu, kemampuannya untuk bertahan dalam kondisi buruk menjadikan kentang sangat berharga di banyak budaya. Pertanian kentang menyebar luas, meningkatkan ketahanan pangan di berbagai belahan dunia.
Penyebaran ini juga membawa pengaruh signifikan terhadap pola makan masyarakat, menjadikan kentang sebagai salah satu bahan pangan utama. Kini, kentang tidak hanya menjadi makanan, tetapi juga simbol dari diversitas kuliner global.