www.beritacepat.id – Pertemuan antara Presiden Amerika Serikat dan Presiden Rusia di Alaska pada 15 Agustus ini menarik perhatian banyak kalangan. Agenda yang dibahas berkaitan dengan perkembangan terkini dalam hubungan internasional, khususnya terkait dengan konflik yang melibatkan negara-negara besar.
Uni Eropa juga mendorong adanya dialog karena tidak adanya keterlibatan Ukraina dalam pembicaraan ini, meskipun konflik di wilayah tersebut sangat signifikan.
Sejarah Pendudukan dan Penjualan Alaska
Alaska menyimpan sejarah panjang yang dimulai ketika wilayah ini masih menjadi milik Rusia. Sejak tahun 1744, Rusia telah menjelajahi dan membangun kehadiran kolonial di daerah yang kaya akan sumber daya alam ini.
Pada awal abad ke-19, ekspansi wilayah oleh Amerika Serikat mulai terlihat, mengakibatkan persaingan dengan Rusia. Momen penting terjadi ketika Rusia kalah dalam Perang Crimea, yang mengurangi minat mereka untuk menguasai Alaska.
Pada 1859, Rusia menawarkan Alaska ke AS semata-mata untuk menyeimbangkan pengaruh Inggris di kawasan Pasifik. Namun, penjualan tersebut baru terwujud setelah melewati beberapa kendala, termasuk Perang Saudara di AS.
Proses Penjualan yang Bersejarah
Kendala yang ada tidak menghalangi Menteri Luar Negeri AS, William Seward, untuk beraksi. Melalui negosiasi yang dipimpin oleh diplomat Eduard de Stoeckl, kedua negara sepakat untuk menjual Alaska pada 30 Maret 1867.
Harga yang disepakati adalah US$7,2 juta, yang membuat banyak orang meragukan keputusan tersebut. Akan tetapi, hal itu akan mendapatkan pengakuan positif seiring dengan penemuan sumber daya baru di wilayah tersebut.
Perjanjian penjualan ini mendapatkan dukungan dari Senat AS, dan pemerintah AS secara resmi menerima Alaska dari Rusia pada 18 Oktober 1867, menandai akhir dari kekuasaan Rusia di Amerika Utara.
Kondisi Awal Alaska Setelah Penjualan
Setelah beralih tangan, Alaska awalnya tidak menjadi fokus perhatian pemerintah pusat. Wilayah ini dikelola oleh angkatan militer dan Kementerian Keuangan, tanpa adanya pemerintahan sipil yang kuat.
Pemerintahan sipil baru dibentuk pada tahun 1884, meskipun banyak yang meragukan keputusan Seward untuk membeli Alaska. Stigma tersebut akhirnya mulai pudar ketika deposit emas ditemukan di Yukon pada tahun 1896.
Penemuan tersebut membawa banyak orang ke Alaska, menjadikannya sebagai pintu gerbang menuju ladang emas Klondike yang terkenal. Hal ini membawa dampak besar bagi perkembangan ekonomi dan sosial di wilayah tersebut.