www.beritacepat.id – Model terbaru Jetour T2 siap untuk diproduksi secara lokal, membawa harapan bagi konsumen Indonesia yang menanti kendaraan ini. Langkah ini diambil untuk menawarkan harga yang lebih kompetitif, berbeda dengan strategi sebelumnya yang mengandalkan unit impor secara utuh.
Moch Ranggy Radiansyah, Direktur Pemasaran PT Jetour Motor Indonesia (JMI), menjelaskan bahwa tahap produksi T2 akan dilakukan melalui kolaborasi dengan fasilitas manufaktur Handal Indonesia Motor. Hal ini juga menambah daftar kendaraan yang diproduksi di pabrik tersebut, mengikuti jejak Dashing dan X70.
“Saat ini, kami berkomitmen untuk memperkenalkan produk dengan memanfaatkan fasilitas di Handa untuk proses CKD,” ungkap Ranggy saat bertemu di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025.
Pentingnya Produksi Lokal dalam Industri Otomotif
Ranggy menjelaskan bahwa strategi ini sangat penting untuk membantu pemerintah menciptakan peningkatan kandungan lokal dalam industri otomotif. Upaya ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor industri dalam negeri.
“Kami berusaha untuk meningkatkan konten lokal sesuai dengan regulasi pemerintah, dalam rangka menciptakan produk yang memiliki nilai tambah,” kata Ranggy. Pendekatan ini diharapkan dapat menyokong keberlanjutan industri otomotif Indonesia.
Di tengah tantangan dan perkembangan teknologi, menyerap konten lokal membantu memperkuat daya saing produk di pasar global. Ini menjadi bagian dari komitmen untuk memajukan industri yang lebih berorientasi pada keberlanjutan dan kemandirian.
Strategi Penetapan Harga dan Spesifikasi T2
Hingga saat ini, harga resmi untuk model T2 setelah diproduksi di dalam negeri belum dipublikasikan. Sebelumnya, Ranggy menyebutkan kisaran harga, spesifikasi lengkap, serta waktu peluncuran akan diumumkan di kemudian hari.
Pada pasar domestik China, T2 ditawarkan dengan harga antara 179.900 yuan hingga 209.900 yuan, yang setara dengan sekitar Rp402 juta hingga Rp470 juta. Hal ini memberikan gambaran tentang bagaimana harga dapat ditentukan di pasar Indonesia.
Suasana kompetitif di pasar otomotif Indonesia mendorong perusahaan untuk terus berinovasi dan meningkatkan nilai produk. Tindakan ini akan melibatkan riset mendalam tentang preferensi dan kebutuhan konsumen lokal.
Menghadirkan Mobil Listrik di Pasar Indonesia
Strategi Completely Knock Down (CKD) juga akan diterapkan pada dua model mobil listrik yang direncanakan, yaitu X50e dan X20e. Kedua model ini baru saja diperkenalkan secara resmi di ajang GIIAS 2025.
Meskipun demikian, Ranggy menghadapi tantangan dalam memastikan apakah kedua model listrik ini akan diluncurkan bersamaan atau tidak. “Saat ini, keduanya masih dalam tahap penelitian pasar,” jelasnya.
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kendaraan ramah lingkungan, pembenahan dalam inovasi sekaligus penyesuaian pasar menjadi hal yang sangat krusial. Dukungan dari masyarakat juga memberikan semangat bagi pengembang untuk lebih berkomitmen terhadap produk listrik ke depan.
Harapan Masa Depan Bagi Jetour T2 dan Mobil Listrik
T2 dan model-model selanjutnya diharapkan tidak hanya memenuhi ekspektasi konsumen, tetapi juga menciptakan dampak positif bagi industri otomotif Indonesia. Kerjasama dengan fasilitas lokal diharapkan dapat mempercepat pengembangan produk yang lebih berkualitas.
Dengan strategi penyesuaian harga yang lebih menarik, perusahaan berharap bisa meraih perhatian yang lebih luas dari segmen pasar menengah ke bawah. Ini adalah langkah penting untuk membangun merek yang semakin dikenal di Indonesia.
Sebagai bagian dari visi jangka panjang perusahaan, fokus juga akan diberikan pada pengembangan teknologi dan inovasi di sektor mobilitas elektrik. Kombinasi dari kedua pendekatan ini akan menempatkan Jetour di posisi yang strategis di pasaran yang semakin kompetitif.