Jakarta – Proses hukum yang melibatkan Sean Diddy Combs semakin memanas dengan kemunculan mantan pacarnya, Cassie Ventura, sebagai saksi utama dalam persidangan. Dalam sidang yang berlangsung di Pengadilan Federal Manhattan, New York City, Cassie memberikan kesaksian mengenai insiden pemerkosaan yang terjadi pada tahun 2018, yang diduga melibatkan Combs. Ini adalah hari keempat Cassie bersaksi, dan atmosfer di ruang sidang terasa tegang.
Kuasa hukum Combs berusaha mempertegas keadaan mental kliennya dengan menanyakan kepada Ventura tentang suasana hati Combs pada malam insiden tersebut. Ventura, yang mengungkapkan harapannya untuk mencari keadilan, menjelaskan bahwa Diddy bersikap “aneh” saat mereka menjalani makan malam itu. Ucapannya menyoroti bahwa perilaku Combs pada malam itu membuatnya merasa tidak nyaman. “Dia tidak waras,” kata Ventura, menggambarkan saat-saat sulit yang harus dia hadapi.
Menyusul pertanyaan mengenai perilaku Diddy, kuasa hukum Combs mengarah pada dugaan gangguan bipolar yang dipunyai kliennya. Dia bertanya kepada Ventura apakah dia pernah menyampaikan kepada jaksa penuntut bahwa kondisi tersebut mempengaruhi perilaku Diddy malam itu. Ventura menjawab, “Kurasa begitu,” menandakan bahwa mungkin ada faktor psikologis yang memengaruhi tindakan Combs di masa lalu.
Media melaporkan momen tersebut sebagai yang pertama kalinya pengacara Diddy mengangkat topik mengenai gangguan bipolar asing dalam konteks persidangan yang berat ini. Sementara itu, Diddy menunjukkan tanda-tanda suasana hati yang tak stabil selama persidangan, terutama saat Cassie menjelaskan pengalaman-pengalamannya selama sepuluh tahun berpacaran. Cassie berbagi bahwa hubungan mereka sangat dipengaruhi oleh perubahan suasana hati Diddy yang tiba-tiba. “Itu memengaruhi seluruh hidup saya,” tegasnya, menyoroti dampak yang mendalam pada karier dan harga diri dirinya.
Diddy menghadapi berbagai gugatan, termasuk lima yang serius, dimana dua di antaranya berhubungan dengan perdagangan seks dan satu dengan pemerasan. Jika terbukti bersalah, konsekuensinya bisa sangat berat, termasuk kemungkinan penjara seumur hidup. Kabar mengguncang yang datang setelah berbagai tuduhan membuat situasi Diddy semakin rumit. Sejak awal tahun 2023, telah ada lebih dari 70 gugatan terhadapnya yang berkaitan dengan pelecehan seksual dan kekerasan, membuatnya tampak tak berdaya dalam menghadapi badai hukum yang mengancam karier dan reputasinya.
Sementara itu, hubungan Diddy dan Cassie tidak hanya menjadi sorotan media, tetapi juga memberi pelajaran tentang dampak emosional yang bisa ditimbulkan oleh hubungan yang tidak sehat. Cassie tampaknya menghadapi trauma yang berkepanjangan sebagai akibat dari perilaku Diddy. “Jika dia sedang ingin bersenang-senang, pekerjaan saya akan menjadi prioritas kedua,” ucapnya, menandakan betapa sulitnya mengelola hubungan ketika salah satu pihak mengalami masalah kesehatan mental.
Proses hukum ini berjalan dengan menarik perhatian banyak orang, tidak hanya karena status Diddy sebagai seorang tokoh publik, tetapi juga karena isu kesehatan mental yang diangkat. Persidangan ini bukan hanya tentang mencari keadilan untuk Cassie, tetapi juga membuka diskusi lebih luas mengenai pentingnya kesehatan mental dan dampaknya terhadap individu dan orang-orang di sekitarnya. Seiring persidangan berlanjut, banyak yang berharap untuk melihat keadilan ditegakkan di dalam dan di luar ruang sidang.