www.beritacepat.id – Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), saat ini berada dalam status awas atau level IV. Pada Jumat malam, tepatnya 20 Juni 2025, sekitar pukul 22.31 WITA, gunung ini mengalami erupsi yang mempengaruhi komunitas di sekitarnya.
Petugas Pengamatan Gunung Api menyampaikan bahwa erupsi tersebut disertai dengan lontaran abu vulkanik yang mencapai ketinggian 2 kilometer di atas puncak gunung. Laporan ini menjadi perhatian utama bagi masyarakat sekitar yang terimbas akibat fenomena alam tersebut.
Secara spesifik, kolom abu yang teramati memiliki warna kelabu dan menunjukkan intensitas yang cukup tebal, condong ke arah barat daya. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik gunung ini cukup kuat, dan masyarakat perlu waspada terhadap kemungkinan dampak lebih lanjut.
Aktivitas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang Tercatat
Erupsi yang terjadi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum sekitar 47,3 mm. Durasi erupsi sementara ini dicatat ± 2 menit 26 detik, yang menunjukkan adanya guncangan yang cukup signifikan.
Dari laporan, erupsi ini tidak hanya melibatkan lontaran abu, tetapi juga suara gemuruh yang kuat. Gemuruh tersebut dapat terdengar hingga ke pos pengamatan terdekat, menambah intensitas situasi yang sudah menegangkan bagi masyarakat.
Pada saat erupsi, aktivitas gunung ini kembali menarik perhatian setelah beberapa laporan terjadi sebelumnya. Erupsi yang lebih kecil disampaikan pada pukul 22.13 dan 22.17 WITA, dengan ketinggian semburan abu bervariasi antara 400 dan 1.000 meter, menandakan kestabilan yang terganggu pada gunung ini.
Pos Pengamatan Gunung Api di Desa Pululera memberikan rekomendasi bagi masyarakat di sekitarnya. Rekomendasi tersebut menyatakan agar tidak melakukan aktivitas dalam radius tujuh kilometer dari pusat erupsi, serta sektor barat daya dan timur laut sejauh delapan kilometer.
Penting bagi masyarakat untuk mematuhi arahan ini demi keselamatan dan menghindari potensi bahaya yang lebih besar di masa depan. Langkah-langkah pencegahan yang hati-hati dapat menyelamatkan banyak jiwa dalam situasi seperti ini.
Pihak Berwenang Mengeluarkan Peringatan untuk Masyarakat Sekitar
Pihak berwenang menyarankan agar warga tetap waspada terhadap potensi bencana yang diakibatkan oleh hujan, yang dapat memicu banjir lahar. Terutama di daerah yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki, masyarakat perlu memperhatikan cuaca serta mengikuti perkembangan informasi terkait kondisi gunung.
Beberapa wilayah yang menjadi perhatian khusus adalah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, dan Klatanlo. Masyarakat di daerah tersebut memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena dampak dari bencana yang dapat dipicu oleh hujan deras.
Pengamatan lebih lanjut akan dilakukan untuk menganalisis situasi dan mengambil tindakan preventif. Kesiapsiagaan masyarakat, seperti pemantauan dan pelaporan kondisi, sangat penting dalam mencegah kerugian.
Status awas yang diberikan kepada Gunung Lewotobi Laki-laki menunjukkan bahwa aktivitasnya masih berpotensi meningkat. Seluruh warga dihimbau untuk tetap tenang tetapi juga siaga, mengingat kondisi ini bisa berubah sewaktu-waktu.
Penutup dan Harapan untuk Masyarakat Floress Timur
Kondisi gunung berapi dapat menjadi tidak menentu, dan semua pihak harus waspada. Dengan berpegang pada laporan resmi dan rekomendasi dari petugas, masyarakat diharapkan akan mampu melindungi diri mereka masing-masing.
Penting untuk mengutamakan pendidikan tentang aktivitas vulkanik bagi semua lapisan masyarakat. Informasi yang tepat dan teratur membantu masyarakat untuk tetap siap dalam menghadapi situasi yang mungkin sulit.
Dengan kerja sama dan sinergi antara pemerintah, pihak berwenang, dan masyarakat, diharapkan akan tercipta lingkungan yang aman dan nyaman. Harapan kami adalah agar aktivitas gunung ini segera stabil dan keselamatan penduduk dapat terjaga dengan baik.
Masyarakat diharapkan tidak hanya memperhatikan kondisi saat ini tetapi juga mengedukasi diri tentang cara menghadapi bahaya bencana di masa depan. Kesadaran bersama akan menjadi kunci untuk mengantisipasi dan mengurangi risiko yang dihadapi.