Jakarta – Kegundahan di kalangan legislator terkait ide untuk melegalkan judi di kasino demi tambahan pendapatan negara menjadi sorotan penting dalam rapat dengan pemerintah. Anggota Komisi IX DPR RI, Galih Kartasasmita, mengemukakan pandangannya dengan tegas. Ia percaya bahwa perlu ada pendekatan yang lebih kreatif untuk menggali potensi pendapatan negara bukan pajak (PNBP) tanpa menyelami sektor judi, yang dipandang memiliki banyak risiko.
Galih menjelaskan bahwa Indonesia saat ini tampaknya bergantung pada sumber daya alam (SDA) migas untuk pemasukan negara. Situasi ini menjadi rentan ketika harga komoditas tersebut turun. “Ketika harga naik, kita mungkin merasa nyaman, tetapi jika anjlok, kita harus berpikir keras,” ujarnya. Hal ini menyoroti betapa pentingnya diversifikasi sumber pendapatan.
Dia mengajak pemerintah untuk mencari alternatif selain judi. Dalam konteks yang lebih luas, Galih mengindikasikan contoh positif dari Uni Emirat Arab yang berhasil memanfaatkan pendapatan dari sektor nonmigas seperti kasino. Walaupun ia menekankan bahwa ia tidak mendukung langsung legalisasi kasino di Indonesia, ia menganggap bahwa pemikiran kreatif diperlukan untuk mencari sumber PNBP baru dan memperluas yang sudah ada.
Sementara itu, sudut pandang berbeda datang dari anggota Komisi XI DPR RI, Muhammad Kholid. Ia menolak tegas wacana legalisasi perjudian, dengan menyatakan bahwa konsekuensi sosial dan ekonomi dari kebijakan tersebut sangat besar. Menurutnya, biaya yang timbul dari efek negatif judi bisa mencapai Rp105 hingga Rp150 triliun per tahun. Ini merupakan angka yang menggambarkan dampak buruk yang dapat dirasakan masyarakat secara keseluruhan.
Kholid juga menekankan prinsip moral dalam menghadapi isu ini, yaitu bahwa perjudian jelas dilarang dalam ajaran agama. Ia berpendapat bahwa alih-alih mengejar legalisasi judi, sebaiknya pemerintah fokus pada pengembangan ekonomi halal dan penguatan sektor keuangan syariah. Ini bisa menjadi jalur yang lebih bermanfaat dan berkelanjutan untuk memperkuat ekonomi negara tanpa mengkhianati nilai-nilai moral masyarakat.
Dialog yang berkembang di antara para anggota DPR ini menandakan bahwa isu legalisasi perjudian tidak hanya sekedar soal ekonomi, tetapi juga melibatkan nilai-nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Masyarakat mengharapkan bahwa para pengambil keputusan dapat mendengarkan suara mereka dan mempertimbangkan baik-baik dampak dari kebijakan apapun yang diusulkan.
Akhirnya, Diskusi mengenai PNBP menunjukkan betapa pentingnya bagi pemerintah untuk menggali setiap potensi pendapatan dan merumuskan strategi yang tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga sejalan dengan nilai-nilai yang dianut oleh bangsa. Inisiatif untuk mencari sumber pendapatan baru harus melibatkan berbagai sektor, terutama yang dapat memberikan dampak positif tanpa mengorbankan moral dan etika. Semangat kolaborasi antara pemerintah dan legislatif sangat penting untuk mencapai tujuan ini.