www.beritacepat.id – Peristiwa tragis yang melibatkan diplomat Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, ADP (39), mengundang banyak perhatian dan simpati masyarakat. Dikenal sebagai sosok yang berdedikasi tinggi dan berperan penting dalam membantu warga negara Indonesia (WNI) yang menghadapi kendala di luar negeri, kematian ADP meninggalkan duka yang mendalam.
Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, menjelaskan bahwa mendiang memiliki karakter pekerja keras yang sangat mengagumkan. Melalui dedikasinya, banyak WNI yang merasa terbantu dalam menghadapi situasi sulit saat berada di luar tanah air.
“Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Mas Daru telah membantu banyak warga Indonesia,” ujar Judha pada sebuah kesempatan di Yogyakarta. Kesetiaan almarhum untuk membantu sesama sangat diingat oleh rekan-rekannya di kementerian.
Riwayat Karier dan Pengabdian ADP di Kemlu RI
ADP memulai kariernya sebagai diplomat di Kemlu RI sejak tahun 2014. Selama periode itu, beliau ditempatkan di beberapa kedutaan, termasuk KBRI Dili, Timor Leste, dan KBRI Buenos Aires, Argentina, yang mengukuhkan reputasinya sebagai diplomat yang handal.
Selama delapan tahun berkarir, ADP kemudian bergabung dengan Direktorat Pelindungan WNI. Di posisi ini, ia berkontribusi lebih besar dalam melindungi hak-hak serta keselamatan WNI di luar negeri. Sifatnya yang ramah dan profesional membuatnya dekat dengan banyak orang.
Salah satu momen penting dalam kariernya adalah saat ia secara langsung terlibat dalam proses evakuasi WNI di daerah konflik. “Kami semua menyaksikan bagaimana Mas Daru membantu menaikkan anak-anak telantar di Taiwan untuk kembali ke Indonesia,” ungkap Judha. Tindakan heroik ini menunjukkan betapa besar komitmennya terhadap sesama.
Tragedi Kematian yang Mengguncang Banyak Pihak
Kematian ADP ditemukan dengan kondisi tragis di sebuah kos di Jakarta pada Selasa (8/7). Dengan wajah terbungkus isolasi, kasus ini menciptakan banyak tanda tanya dan mencengangkan banyak pihak. Sejak saat itu, pihak kepolisian melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab kematian yang sebenarnya.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di jasad korban. Anehnya, barang-barang pribadi milik korban juga tidak ada yang hilang, yang menimbulkan spekulasi tentang siapa yang mungkin terlibat dalam insiden ini. Detektif terus menyelidiki sidik jari yang ditemukan pada lakban yang menutup wajahnya.
Jenazah ADP akhirnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Sunthen, Jomblangan, Banguntapan, Bantul, pada Rabu petang. Proses pemakaman ini dihadiri oleh rekan-rekannya dari kementerian, termasuk Judha, yang memberikan penghormatan terakhir kepada sosok yang sangat dihargai.
Permohonan untuk Tidak Berspekulasi Mengenai Kematian ADP
Setelah pemakaman, Judha berharap agar masyarakat tidak melakukan spekulasi mengenai penyebab kematian ADP, terutama terkait dengan pekerjaannya yang melibatkan banyak kasus sulit. “Mari kita hormati proses penyelidikan yang sedang berlangsung dan tidak menambah beban keluarga yang tengah berduka,” katanya.
Peristiwa ini menyentuh banyak orang dan mengingatkan kita akan bahaya yang mungkin dihadapi oleh para diplomat di luar negeri. Para diplomat seperti ADP pernah berjuang di tengah tantangan yang besar, dan menghalau rintangan demi melindungi warga negaranya.
Kita semua berharap agar kepergian ADP tidak sia-sia dan membawa kesadaran lebih kepada kita semua mengenai pentingnya menjaga keselamatan para diplomat yang berjuang di garis depan. Kemanusiaan dan pengabdian selalu menjadi semangat yang harus diteruskan oleh generasi mendatang.