www.beritacepat.id – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini menyatakan keinginannya untuk membubarkan Nvidia, perusahaan chip dengan valuasi yang sangat besar. Namun, setelah mengenal Jensen Huang, CEO Nvidia, Trump mengubah pandangannya dan memuji perusahaan tersebut.
Pernyataan tersebut diungkapkan Trump dalam acara AI Summit di Washington, di mana peluncuran terbaru AI Action Plan oleh pemerintah AS juga dilaksanakan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya posisi Nvidia dalam perkembangan kecerdasan buatan di dunia saat ini.
Trump mengakui bahwa sebelum berkenalan dengan Huang, ia tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang Nvidia. Namun, setelah mempelajari tentang teknologinya dan mendengar pendapat Huang, ia sepenuhnya mengubah pendiriannya.
Pentingnya Nvidia dalam Ekosistem Kecerdasan Buatan Global
Nvidia telah menjadi pendorong utama dalam inovasi teknologi berbasis AI, dengan unit pemrosesan grafis (GPU) yang digunakan oleh banyak perusahaan besar. Dengan valuasi mencapai Rp64.884 triliun, perusahaan ini juga dianggap sebagai simbol dominasi AI Amerika di pasar global.
Dalam situasi geopolitik yang semakin kompleks, peranan Nvidia menjadi semakin penting. Teknologi semikonduktor canggih yang mereka produksi menjadi kunci dalam pengembangan AI di banyak sektor industri, terutama di tengah ketegangan antara Amerika Serikat dan China.
Pertumbuhan Nvidia dalam beberapa tahun terakhir sangat mengesankan. Kenaikan nilai saham mereka selama lima tahun mencapai hampir 18 persen, yang menandakan bahwa pasar percaya pada potensi perusahaan ini.
Hubungan antara Trump dan Jensen Huang
Dalam kesempatan pidato tersebut, Trump juga mengekspresikan kekagumannya kepada Huang. Setelah mengenal lebih dekat sosok CEO Nvidia itu, Trump merasa ada potensi positif yang bisa dihasilkan dari kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta.
Trump mengajak Huang untuk berdiri di tengah acara, menyoroti betapa besarnya pengaruh yang dimiliki CEO tersebut dalam mendorong teknologi yang sangat penting ini. Hubungan baik yang terjalin berpotensi memberikan dampak positif bagi inovasi di Amerika Serikat.
Keputusan pemerintah AS untuk mencabut pembatasan ekspor chip AI Nvidia ke China adalah sebuah langkah signifikan. Ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi Nvidia tetapi juga menguatkan posisi Amerika dalam persaingan teknologi global.
Strategi Lobi Jensen Huang dan Implikasinya untuk Nvidia
Huang telah melakukan lobi yang intensif selama berbulan-bulan untuk mendapatkan persetujuan dari pemerintah. Ia bahkan bersaksi di depan Kongres dan bekerja sama dengan berbagai penasihat penting di Gedung Putih agar kebijakan ini dapat terwujud.
Dalam proses ini, Huang berargumen bahwa pembatasan penjualan chip akan membahayakan posisi teknologi AS, dan China bisa saja mengambil alih pasar yang liar tersebut. Pendekatannya yang strategis menunjukkan bagaimana dukungan dari pemerintah dapat sangat memengaruhi keberlangsungan bisnis di sektor teknologi.
Dari sini, terlihat bahwa keberadaan Nvidia di peta teknologi global bukan sekadar bisnis semata, melainkan juga berkaitan erat dengan kebijakan dan geopolitik antara negara-negara besar.