www.beritacepat.id – Penyelidikan kematian seorang diplomat muda di Kementerian Luar Negeri mengundang perhatian publik. Polisi telah melakukan serangkaian analisis untuk mengetahui penyebab pasti dari kematian tersebut, dan hasilnya mulai terungkap.
Tanggal 29 Juli, petugas kepolisian mengungkapkan bahwa hasil analisis laboratorium forensik menunjukkan tidak adanya bukti pemalsuan rekaman CCTV dalam kasus ini. Temuan ini penting untuk memperjelas situasi dan memberikan kepastian kepada masyarakat.
Penyelidikan yang Mendalam dan Komprehensif Terhadap Kasus Ini
Dalam proses penyelidikan ini, tim dari Direktorat Siber Polda Metro Jaya telah menginvestigasi rekaman CCTV dengan metode yang canggih. Mereka menggunakan analisis berbasis metadata, stream data, dan analisis frame-by-frame untuk memastikan keakuratan rekaman tersebut.
Ipda Saji Purwanto menjelaskan bahwa tim telah melakukan analisis sebanyak seratus kali, dimulai dari lokasi kejadian di basement hingga di kos korban. Ini menunjukkan komitmen kepolisian dalam mengungkap fakta-fakta yang terjadi.
Studi mendalam tentang rekaman CCTV ini juga mencakup analisis GoP (group of picture), yang memungkinkan deteksi detail-detail penting dalam rekaman. Dengan demikian, polisi berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan informasi yang akurat dari data yang ada.
Penemuan yang Membingungkan dan Investigasi yang Berlanjut
Jasad diplomat yang dikenal dengan inisial ADP ditemukan oleh penjaga kos pada tanggal 8 Juli. Penemuan tersebut mengundang keprihatinan karena cara kematian yang tidak biasa, di mana wajah korban terbungkus plastik dan dililit lakban kuning.
Dalam upaya mengungkap fakta, pihak kepolisian telah memanggil 24 orang saksi untuk dimintai keterangan. Saksi-saksi tersebut mencakup rekan kerja, istri korban, dan tetangga kos, memberikan perspektif yang beragam tentang kehidupan korban.
Metode penyelidikan yang digunakan adalah berbasis ilmiah, termasuk kerja sama dengan Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim dan tim digital forensik. Ini menunjukkan keseriusan pihak kepolisian dalam mengeksplorasi setiap kemungkinan untuk mencapai kejelasan.
Temuan Politis dalam Kasus Kematian yang Mengguncang
Dari hasil penyelidikan, pihak kepolisian tidak menemukan konten berkaitan dengan kekerasan yang terkait dengan kematian korban. Untuk menjadikan hasil penyelidikan lebih valid, mereka juga melibatkan saksi ahli dalam proses ini.
Polisi berhasil mengumpulkan total 103 alat bukti sebagai bagian dari upaya merekonstruksi kejadian. Pengumpulan bukti ini merupakan langkah penting dalam mencari tahu penyebab kematian yang sebenarnya dari ADP.
Dengan kondisi yang masih belum jelas, masyarakat menunggu perkembangan lebih lanjut dari penyelidikan ini. Kedua, penggunaan metode ilmiah dalam penyelidikan memberi harapan akan penjelasan yang transparan dan akurat.