Kebakaran mobil listrik (EV) tidak hanya sulit untuk dipadamkan, tetapi juga memerlukan teknik khusus yang berbeda dari penanganan kendaraan konvensional. Baterai lithium-ion yang biasa digunakan pada banyak EV memiliki potensi risiko tinggi ketika mengalami kebakaran, memberikan tantangan ekstra bagi tim pemadam kebakaran.
Saat menghadapi kebakaran pada EV, penggunaan air atau alat pemadam kebakaran standar seringkali tidak efektif. Biasanya, air tidak dapat menembus modul baterai yang dilindungi oleh lapisan logam, sehingga membutuhkan strategi pemadaman yang lebih kompleks.
Dalam banyak kasus, puluhan ribu liter air dibutuhkan hanya untuk mendinginkan satu unit EV yang terbakar. Tantangan ini menjadi lebih signifikan ketika kebakaran terjadi di lokasi yang tidak dilengkapi sumber air yang cukup, seperti di jalan tol atau gedung parkir. Oleh karena itu, penanganan kebakaran ini memerlukan pendekatan yang sangat spesifik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengatasi masalah ini, beberapa pemadam kebakaran sudah mulai menggunakan selimut pemadam khusus yang dapat menahan penyebaran api serta memperlambat reaksi termal. Dalam beberapa situasi ekstrem, mobil listrik bahkan direndam dalam kontainer berisi air untuk disipasi panas baterai secara bertahap.
Signifikansi Alat Pemadam Khusus untuk Mobil Listrik
Pengguna mobil listrik sangat disarankan untuk menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) khusus yang dirancang untuk menangani kebakaran baterai lithium-ion yang cukup kompleks. Berbeda dengan APAR standar, alat pemadam ini memiliki kemampuan sesuai dengan sifat unik dari kebakaran EV.
Beberapa jenis APAR yang direkomendasikan antara lain:
- F-500 Encapsulator: Alat ini berfungsi untuk menyerap panas dan membungkus partikel bahan bakar agar tidak bereaksi lebih lanjut.
- AVD (Aqueous Vermiculite Dispersion): Mampu membentuk lapisan pelindung pada permukaan yang terbakar serta menyerap panas untuk mencegah terjadinya nyala ulang.
- CO₂ dan Halotron: Tidak meninggalkan sisa residu, menjadikannya pilihan ideal untuk area dengan komponen elektronik sensitif.
- AFFF Foam: Menghasilkan busa yang membentuk selimut untuk mencegah api semakin menyebar sekaligus menurunkan panas.
Keunggulan dari APAR khusus untuk EV ini mencakup ketahanan terhadap suhu tinggi dan durasi penyemprotan yang lebih lama, serta bahan yang tidak konduktif dan aman dari risiko kejutan listrik. Dengan adanya alat pemadam yang sesuai, risiko kebakaran dapat diminimalisir dan situasi darurat lebih mudah dikelola.
Risiko jika Tidak Membawa APAR Khusus EV
Tanpa alat pemadam yang tepat, potensi kebakaran pada EV dapat meluas dengan cepat. Api yang muncul dari baterai dapat menyebar hanya dalam waktu beberapa detik, mengeluarkan gas beracun yang berbahaya bagi petugas pemadam kebakaran dan orang-orang di sekitarnya. Jika kebakaran terjadi di dalam garasi, ada kemungkinan besar api akan menjalar ke rumah atau bangunan lain di sekitarnya.
Mobil listrik menyimpan energi dalam baterai lithium-ion berkapasitas besar. Kecelakaan atau kerusakan pada komponen dapat menyebabkan panas berlebih pada satu sel, yang pada gilirannya bisa memicu reaksi berantai yang dikenal sebagai thermal runaway. Reaksi ini dapat menghasilkan suhu ekstrem di atas 1.200 derajat Fahrenheit dan menyebar ke seluruh sel lain dalam baterai. Proses ini bisa terjadi tanpa memerlukan oksigen dari luar dan, mengkhawatirkan, dapat menyala kembali berjam-jam atau bahkan berhari-hari setelah api utama padam.
Di balik panas yang ekstrem, kebakaran baterai juga melepaskan gas berbahaya seperti hidrogen fluorida, karbon monoksida, dan metana, yang dapat membahayakan tidak hanya bagi petugas pemadam tetapi juga bagi orang-orang yang berada di dekat lokasi kejadian. Memiliki pengetahuan dan peralatan yang memadai adalah kunci untuk menangani situasi ini dengan aman dan efektif.