www.beritacepat.id – Kota-kota di seluruh dunia berkembang pesat dengan penerapan teknologi informasi yang canggih demi menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi warga. Namun, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam hal ini dan belum mampu bersaing dengan kota-kota besar di negara maju dalam indeks kecerdasan kota global.
Smart City Index 2025 telah menjadi indikator bagi banyak negara dalam menilai kemampuan dan pengelolaan kotanya. Dalam laporan tersebut, negara-negara tetangga Indonesia, seperti Singapura, tanpa disangka, juga gagal masuk ke dalam 20 besar kota tercerdas dunia.
Laporan yang diterbitkan oleh lembaga internasional menunjukkan bahwa kecerdasan kota tidak hanya terfokus pada aspek teknologi, tetapi juga mencakup berbagai elemen penting lainnya. Indeks ini mengolah data dari banyak sumber untuk menilai bagaimana kota-kota tersebut beroperasi dalam konteks sosial dan ekonomi yang lebih luas.
Salah satu aspek kunci dari indeks ini adalah penggunaan enam dimensi inti yang digunakan untuk memberikan pemahaman holistik mengenai ‘kecerdasan’ suatu kota. Dimensi tersebut mencakup warga, lingkungan, landscape sosial, ekonomi, infrastruktur, dan tata kelola.
Pentingnya setiap dimensi tidak bisa diabaikan karena mereka semua berkontribusi pada kualitas hidup warga kota. Misalnya, di bawahan dimensi ‘warga’, ada faktor pendidikan dan kesehatan yang menjadi pilar dalam menciptakan masyarakat yang cerdas dan resilien.
Peringkat Kota Tercerdas di Dunia Menurut Smart City Index 2025
Pemeringkatan kota-kota tercerdas di dunia menunjukkan bahwa Stockholm, Swedia, berhasil menduduki peringkat teratas. Keberhasilan ini bukan tanpa dasar; berbagai upaya dan inovasi telah dilakukan oleh pemerintah kota untuk mendukung kesejahteraan warganya.
Di tempat kedua terdapat Washington, D.C. yang menunjukkan bahwa inovasi teknologi juga sangat dipengaruhi oleh kebijakan publik dan pendekatan pemerintahan yang efisien. Barcelona, yang menduduki peringkat ketiga, menyoroti pentingnya aspek sosial dan komunitas dalam membangun ekosistem kota yang cerdas.
London, sebagai ibukota Inggris, berhasil berada di peringkat keempat berkat sistem transportasi cerdas dan penggunaan energi terbarukan. Di urutan kelima terdapat Tokyo, Jepang, yang terkenal dengan teknologi tinggi dan infrastruktur yang telah berkembang pesat selama dekade terakhir.
Selain itu, Zurich di Swiss berhasil mendapatkan posisi keenam berkat kualitas hidup yang tinggi dan pelayanan publik yang efisien. Para peringkat tersebut menunjukkan bahwa berbagai faktor berkontribusi terhadap kecerdasan sebuah kota, bukan hanya teknologi semata.
Faktor Penentu Kecerdasan Kota yang Perlu Diperhatikan
Dalam mengevaluasi kecerdasan sebuah kota, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah ketersediaan fasilitas pendidikan yang berkualitas, yang dapat membantu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di daerah tersebut.
Kesehatan juga menjadi faktor penentu, di mana akses terhadap pelayanan kesehatan yang baik sangat mempengaruhi kualitas hidup warga. Mobilitas dan aksesibilitas dalam kota juga penting, karena mempengaruhi bagaimana warga dapat berinteraksi satu sama lain dan dalam masyarakat.
Aspek lingkungan juga tidak kalah penting. Kota yang memiliki kebijakan ramah lingkungan dan infrastruktur yang berkelanjutan mampu lebih baik dalam mengatasi tantangan perubahan iklim. Tata kelola yang baik adalah fondasi dari semua faktor ini; tanpa manajemen yang efektif, kota tidak bisa berfungsi dengan baik.
Pendanaan dan investasi dalam poros infrastruktur juga harus menjadi perhatian utama agar kota-kota bisa terus berinovasi. Di samping itu, keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan sangat penting untuk menunjang kesuksesan berbagai program yang diimplementasikan di kota.
Perbandingan Kota Asia Dalam Daftar Teratas
Dari daftar 20 kota tercerdas di dunia, hanya ada empat yang berasal dari Asia. Tokyo, Hong Kong, Seoul, dan Beijing menjadi contoh bahwa meskipun banyak tantangan di kawasan ini, masih ada harapan untuk mencapai kecerdasan kota yang lebih tinggi.
Tokyo telah lama dikenal sebagai salah satu pusat inovasi dan teknologi, namun tantangan demografis dan sosial tetap harus dihadapi. Hong Kong tetap relevan sebagai pusat keuangan dan perdagangan yang mendunia, sedangkan Seoul menunjukkan potensi luar biasa dalam teknologi informasi dan komunikasi.
Beijing, sebagai ibu kota China, terus berkembang pesat dengan berbagai inisiatif ramah lingkungan. Keempat kota ini menunjukkan bahwa inovasi dan upaya berkelanjutan adalah kunci dalam mencapai peringkat yang lebih tinggi dalam indeks kecerdasan kota global.
Oleh karena itu, penting bagi kota-kota lainnya, terutama di Indonesia, untuk belajar dari kesuksesan ini. Dengan komitmen dari semua pihak—pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat—potensi untuk menciptakan kota yang cerdas dan berkelanjutan masih terbuka lebar. Implementasi kebijakan berbasis teknologi dan keberlanjutan juga harus menjadi prioritas demi masa depan yang lebih baik.