Dalam sebuah pernyataan yang mengejutkan, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa ia tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilu 2029 jika dalam lima tahun ke depan ia tidak mampu menjalankan pemerintahan dengan baik. Pernyataan ini disampaikan pada kongres PP Tidar IV, sebuah organisasi sayap Partai Gerindra, yang diadakan di Hotel Borobudur, Jakarta.
Prabowo menekankan pentingnya kinerja selama masa kepemimpinannya sebagai tolok ukur untuk masa depan politiknya. Ia menjelaskan bahwa harapan untuk menerima dukungan dari kader Tidar untuk masa jabatan kedua seharusnya ditunda hingga semua program yang sudah direncanakan dapat tercapai dengan baik. “Jika nantinya saya menilai diri saya tidak berhasil, saya mohon untuk tidak mengharapkan saya maju kembali,” ujarnya dengan tegas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo menegaskan bahwa keputusan untuk maju dalam Pilpres mendatang sangat tergantung pada kinerjanya selama periode ini. Menurutnya, keefektifan pemerintahan dan pencapaian yang berhasil akan menjadi parameter penting untuk masa depan politiknya. Ia ingin memastikan bahwa jika pemerintahan yang ia pimpin tidak berhasil, masyarakat dan kader partainya tidak berharap terlalu tinggi untuk masa depannya.
Dalam rentang waktu yang lalu, Prabowo telah mengalami tiga kali kegagalan dalam Pilpres, yaitu pada tahun 2009, 2014, dan 2019. Pada Pilpres 2009, ia mencalonkan diri sebagai wakil presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri. Lalu, pada 2014, Prabowo kembali mencalonkan diri sebagai presiden dengan Hatta Rajasa sebagai wakilnya. Terakhir, pada tahun 2019, ia maju berpasangan dengan Sandiaga Uno.
Namun, dalam konteks terbaru, ia telah berhasil terpilih sebagai presiden setelah berkompetisi dengan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024, dan dilantik pada 20 Oktober 2024. Ini menjadi babak baru dalam karier politiknya setelah melewati berbagai tantangan di masa sebelumnya.
Dengan ketegasan dalam menyampaikan komitmennya, Prabowo menunjukkan bahwa ia sangat memahami harapan rakyat dan mengatakan bahwa hanya prestasi nyata yang akan dapat menjadikannya sebagai calon presiden yang diharapkan. “Niat itu boleh disimpan dalam hati, namun saya percaya rakyat akan menilai kinerja saya,” kata Prabowo menutup pernyataan tersebut.
Kondisi politik saat ini memang sangat dinamis, dan perhatian masyarakat pun fokus pada bagaimana hasil kinerja pemerintahan dapat memengaruhi peta politik di masa depan. Apakah Prabowo dapat memenuhi harapan rakyat dan bagaimana misi pemerintahan ini akan berpengaruh pada pencalonan di masa mendatang menjadi pertanyaan besar di benak banyak orang. Sementara itu, pernyataan tersebut menunjukkan kesiapan Prabowo untuk menghadapi tantangan dan berkomitmen pada pengabdian kepada masyarakat, tidak hanya sebagai seorang politisi, tetapi juga sebagai seorang pemimpin yang bertanggung jawab.