Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa produksiberas dan jagung di Indonesia saat ini berada pada puncaknya, menciptakan sejarah baru di sektor pertanian.
Dalam pidatonya pada acara Kongres IV Tidar di Jakarta, Prabowo mengungkapkan bahwa selama enam bulan masa pemerintahannya, upaya untuk mencapai swasembada pangan telah menunjukkan hasil yang menggembirakan dan bahkan melebihi perkiraan awalnya.
“Dalam waktu singkat, kami telah membuktikan bahwa lahirnya swasembada pangan bukanlah sekadar mimpi. Produksi beras dan jagung kita saat ini adalah yang tertinggi dalam sejarah Republik Indonesia,” paparnya dengan penuh percaya diri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beliau mencatat bahwa cadangan beras dan jagung di gudang pemerintahan juga sudah mencapai rekor baru, menjadikan tahun ini sebagai periode subur bagi ketahanan pangan.
Dalam hal produksi, daerah-daerah di Indonesia secara rata-rata telah meningkat sekitar 10 persen. Di Sumatera Selatan, peningkatan produksi beras bahkan mencapai 25 persen, yang menunjukkan potensi pertanian yang luar biasa di tanah air.
Prabowo juga menjelaskan upaya pemerintah dalam mengubah rawa menjadi sawah yang produktif dan menjadikan tanah tandus sebagai area pertanian yang subur. Dia menegaskan, “Kami telah mengubah rawa menjadi lahan pertanian, dan tanah tandus sekarang bisa ditanami dengan baik.” Keberhasilan ini menunjukkan bahwa usaha kolektif dan inovasi bisa mengubah kondisi yang begitu menantang menjadi hasil yang membanggakan.
Presiden dan juga Ketua Umum Partai Gerindra ini menyatakan optimisme yang tinggi mengenai masa depan Indonesia, meskipun banyak desas-desus negatif mengenai perkembangan perekonomian. “Meskipun ada pihak yang berupaya mencitrakan masa depan kita suram, saya yakin masa depan kita cerah,” ujarnya. “Kita harus siap menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan, tetapi kekuatan dan semangat kolektif kita sangat besar.”
Untuk mencapai hal ini, Prabowo menekankan pentingnya memiliki pemerintah yang bersih dari praktik korupsi. Menurutnya, langkah yang tepat dalam pemerintahan berintegritas adalah kunci untuk menciptakan kekuatan ekonomi yang kokoh. “Selama kita bertekad untuk memiliki pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, kita akan mampu membangun bangsa yang kuat dan mandiri,” katanya.
Optimisme Prabowo ini tidak hanya sekadar retorika tetapi juga mencerminkan keinginan pemerintah untuk memajukan sektor pertanian sebagai salah satu pilar utama perekonomian. Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan kebutuhan pangan global yang meningkat, kebijakan yang tepat dan dukungan untuk petani lokal menjadi sangat vital untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Dengan mengindahkan pesan tersebut, masyarakat dapat berkontribusi langsung pada upaya swasembada pangan dengan mendukung produk lokal, dan mendorong inovasi dalam pertanian. Pada akhirnya, keberhasilan pertanian tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan setiap elemen masyarakat.