Duel antara PSS Sleman dan Persija Jakarta di Stadion Maguwoharjo pada matchday ke-33 Liga 1 berlangsung meriah, namun sempat dihentikan akibat tindakan oknum suporter. Pertandingan yang berlangsung pada hari Sabtu, 17 Mei, ini menunjukkan ketegangan tinggi dalam upaya kedua tim berlaga demi meraih poin penting.
Sejak awal, PSS Sleman menunjukkan semangat juang yang tinggi, berusaha menghindari zona degradasi. Teknik permainan agresif mereka memberikan tekanan kepada tim lawan. Pada menit ke-18, PSS mendapatkan peluang pertama saat Riko Simanjuntak dijatuhkan di kotak penalti oleh Pablo Andrade. Setelah melakukan pemantauan melalui VAR, wasit pun memberikan tendangan penalti kepada PSS yang kemudian dieksekusi oleh Gustavo Tocantins pada menit ke-22.
Eksekusi penalti oleh Tocantins berjalan lancar. Ia dengan tenang menempatkan bola ke sisi kiri gawang, mengelabui kiper Persija yang bergerak ke arah sebaliknya. Gol ini menjadi semangat tambahan bagi tim tuan rumah. Namun, Persija tak membiarkan Diri mereka terpuruk. Hanya berselang tiga menit, Andrade membalas dengan mencetak gol penyamarataan pada menit ke-25. Dengan teknik yang cukup menawan, ia mengecoh satu pemain sebelum melepaskan tembakan melengkung menggunakan kaki kirinya, yang mendarat cantik di sudut kiri atas gawang PSS.
Setelah hasil imbang 1-1 di babak pertama, kedua tim melanjutkan pertandingan dengan intensitas yang sama. Babak kedua berlangsung sengit dengan saling serang yang cepat. Namun, momen kritis terjadi pada menit ke-71 saat suporter PSS melemparkan bom asap ke lapangan, yang menyebabkan cedera pada lengan kiri asisten wasit. Pertandingan pun terpaksa dihentikan sejenak untuk menanggulangi situasi tersebut.
Kemudian, pertandingan kembali dihentikan pada menit ke-77 akibat adanya flare yang dinyalakan oleh suporter. Melihat situasi ini, kamera televisi menunjukkan lautan asap merah yang mengepung stadion, menambah dramatis suasana. Pengawas pertandingan bahkan meminta semua pemain untuk meninggalkan lapangan sementara waktu demi keselamatan dari asap berbahaya tersebut.
Hingga menit ke-84, laga PSS vs Persija masih terhenti karena hampir seluruh lapangan tertutup oleh asap. Petugas keamanan stadion nampak mengeluarkan bom asap hijau dari area lapangan, menambah ketegangan di dalam stadion. Momen tersebut semakin menunjukkan betapa berisikonya situasi yang dapat muncul ketika semangat pendukung klub mengalahkan rasa kebersamaan dan keselamatan dalam olahraga.
Dengan berbagai insiden yang terjadi, pertandingan ini bukan hanya tentang perebutan posisi di liga, tetapi juga mencerminkan dinamika dan tantangan yang dihadapi dunia sepak bola di Indonesia. Ke depan, diharapkan semua pihak dapat mengambil pelajaran dari kejadian ini agar olahraga tetap menjadi ajang yang menggembirakan, bukan sesuatu yang menakutkan.