www.beritacepat.id – Kejadian mengejutkan terjadi di Gorontalo ketika kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menjadi sasaran penyerangan oleh sejumlah anggota polisi. Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, mengungkapkan keprihatinannya terhadap insiden ini, yang dianggap sebagai tindakan yang sangat disesalkan mengingat momen peringatan HUT Bhayangkara yang sedang berlangsung.
Insiden tersebut dipicu oleh razia yang dilakukan oleh Satpol PP terhadap sebuah kafe yang diketahui menjual minuman keras tanpa izin. Situasi semakin memanas ketika anggota kepolisian tidak terima atas tindakan penutupan yang dilakukan terhadap kafe yang dimiliki oleh seseorang yang memiliki hubungan keluarga dengan mereka.
Wali Kota Adhan menjelaskan bahwa penyerangan ini adalah bentuk pembelaan terhadap pemilik kafe yang justru melanggar aturan. Ia menegaskan perlunya langkah tegas terhadap oknum angota polisi yang terlibat dalam insiden tersebut.
Deskripsi Kejadian di Gorontalo dan Reaksi Wali Kota
Peristiwa penyerangan ini terjadi pada Minggu dini hari sekitar pukul 03.00 WITA. Sejumlah anggota polisi terlihat menyerang kantor Satpol PP yang berlokasi di Jalan Sultan Botutihe, Kecamatan Kota Timur. Tindakan ini tentu saja menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat dan pemerintah setempat.
Wali Kota Adhan mengecam keras tindakan tersebut, menilai bahwa perbuatan anggota kepolisian tersebut tidak sejalan dengan tugas dan tanggung jawab mereka. Ia merasa bahwa insiden ini mencoreng nama baik institusi kepolisian serta kepercayaan masyarakat terhadapnya.
Adhan juga menyatakan akan membawa masalah ini lebih lanjut ke Kementerian Dalam Negeri dan Propam Mabes Polri. Ia meminta agar perbuatan melawan hukum ini ditindak secara tegas untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.
Pernyataan Kapolda dan Tindak Lanjut Kasus
Kapolda Gorontalo, Irjen Pol R Eko Wahyu, telah mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti insiden penyerangan ini. Kombes Pol Desmont Harjendro, Kabid Humas Polda Gorontalo, juga menegaskan bahwa pelanggaran yang dilakukan oleh anggotanya tidak akan ditoleransi. Komitmen ini diharapkan dapat memperbaiki citra kepolisian yang saat ini terpuruk akibat insiden tersebut.
Polda Gorontalo menyatakan bahwa tindakan disiplin dan hukum akan diberikan kepada anggota yang terlibat dalam penyerangan. Hal ini untuk memberikan keadilan dan memastikan bahwa hukum ditegakkan tanpa pandang bulu.
Langkah ini diharapkan tidak hanya menegakkan keadilan, tetapi juga memberikan rasa aman kepada masyarakat. Apalagi, insiden ini telah menciptakan ketidakpastian dan keteduhan di kalangan warga setempat.
Pengaruh Insiden Terhadap Kepercayaan Publik
Insiden penyerangan oleh anggota polisi terhadap Satpol PP tentu berpotensi mempengaruhi kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum. Di tengah upaya pemerintah untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat pada institusi kepolisian, kejadian ini menjadi sebuah tantangan besar.
Masyarakat mengharapkan tindakan tegas dan transparan dari kepolisian untuk menangani kasus ini agar tidak ada kesan impunitas. Keterlibatan anggota kepolisian dalam insiden semacam ini juga memunculkan keprihatinan mengenai integritas institusi hukum di Gorontalo.
Selain itu, penting bagi pihak berwenang untuk mengedukasi aparatnya mengenai peran dan tanggung jawab mereka. Peningkatan pelatihan etika serta profesionalisme sangat diharapkan untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa depan.