Daftar Isi
- Tanda kecanduan masturbasi
- Kapan perlu ke tenaga profesional?
Jakarta —
Masturbasi sering dipandang negatif oleh banyak kalangan. Namun, para ahli menyatakan bahwa masturbasi dapat menjadi aktivitas yang sehat jika dilakukan dalam batas yang wajar. Mari kita telaah lebih dalam mengenai tanda-tanda kecanduan masturbasi.
Aktivitas seksual tidak selalu harus dilakukan bersama pasangan. Masturbasi, atau seks solo, merupakan cara individu untuk mencapai kepuasan seksual sendiri.
“Masturbasi adalah perilaku seksual yang normal dan sehat asalkan dilakukan dengan pengetahuan dan tidak mengganggu keseharian,” ungkap seorang seksolog, dalam penjelasan melalui pesan.
Tanda kecanduan masturbasi
Meskipun dianggap sehat, masturbasi bisa berpotensi menjadi perilaku adiktif, terutama jika seseorang merasa ‘terjebak’ dalam rutinitas tersebut sehingga mengganggu fungsi hidup sehari-hari.
Menurut seksolog yang bersangkutan, ada beberapa indikator bahwa seseorang sudah mengalami kecanduan masturbasi:
1. Mengganggu fungsi hidup sehari-hari
Kecanduan dapat terdeteksi jika aktivitas masturbasi mulai mengganggu kewajiban sehari-hari, seperti pekerjaan dan tanggung jawab lainnya. Ketidakmampuan untuk menyeimbangkan waktu antara masturbasi dan aktivitas penting lainnya menjadi sebuah pertanda.
2. Sulit dikendalikan
Seseorang dikatakan kecanduan jika merasa sulit untuk menahan dorongan atau keinginan untuk masturbasi. Bahkan ketika ada niat untuk mengurangi atau berhenti, keinginan tersebut tetap tidak terkontrol.
Dorongan ini seringkali digunakan sebagai mekanisme pelarian dari stres, kecemasan, atau emosi negatif lainnya.
3. Muncul rasa bersalah
Mereka yang mengalami kecanduan sering merasakan rasa bersalah, namun terus melanjutkan perilaku tersebut. Ini menciptakan siklus yang merugikan fisik dan mental.
4. Mengganggu hubungan interpersonal
Kecanduan masturbasi dapat memengaruhi hubungan dengan orang lain, terutama dengan pasangan. Kecenderungan untuk memilih masturbasi daripada berhubungan intim dapat mengurangi kualitas serta kuantitas hubungan seksual dalam suatu pasangan.
Kapan perlu ke tenaga profesional?
Penting untuk menyadari kapan saatnya untuk mencari bantuan profesional. Berikut beberapa kondisi yang disarankan untuk melakukan konsultasi:
- Perilaku yang sudah kompulsif dan sulit untuk dikendalikan, bahkan meski berusaha mengurangi frekuensi.
- Gangguan dalam kehidupan pribadi dan sosial yang mungkin membuat individu menarik diri dari interaksi sosial.
- Muncul gangguan psikologis seperti rasa malu, bersalah, atau penyesalan yang berulang yang dapat mengganggu kepercayaan diri.
- Keluhan fisik, seperti nyeri atau gangguan fungsi seksual.
- Hubungan masturbasi dengan penggunaan pornografi yang berlebihan.
Siapa yang sebaiknya dihubungi untuk konsultasi?
- Psikolog klinis atau seksolog, yang siap menangani aspek psikologis dan perilaku yang kompulsif.
- Psikiater, jika terdapat gejala gangguan seperti kecemasan atau gangguan mood.
- Dokter spesialis andrologi atau urologi, untuk keluhan fisik yang berkaitan dengan fungsi seksual.