Pendampingan untuk finalis 25 proposal terbaik dalam kompetisi lingkungan yang ditujukan bagi sekolah menengah atas (SMA) kembali berlangsung. Kali ini, tim genba atau tim pendampingan berkunjung ke SMAN 2 Painan di daerah Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu siswa-siswi dalam menyusun proposal proyek lingkungan yang tidak hanya inovatif, tetapi juga aplikatif dan melibatkan masyarakat. Pendampingan ini diharapkan dapat memberikan arahan dan bimbingan agar ide-ide yang dihasilkan bisa efektif dalam penerapannya di lingkungan sekitar.
Salah satu proposal yang menarik perhatian datang dari siswa-siswi SMAN 2 Painan yang mengajukan proyek bernama Easy Catch. Proyek ini bertujuan untuk menggantikan kendaraan bermotor berbahan bakar minyak dengan drone sebagai sarana pengiriman makanan. Ide ini timbul dari kesadaran bahwa penggunaan kendaraan bermotor mengandalkan bahan bakar fosil yang semakin menipis dan menimbulkan polusi.
Dari sudut pandang para pelajar, mengurangi ketergantungan pada energi fosil sangat penting untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Mereka berharap inovasi ini bukan hanya sekadar konsep, tetapi dapat diimplementasikan dan membantu mengurangi polusi di daerah mereka.
“Kami sepakat bahwa dekarbonisasi memerlukan partisipasi seluruh pihak, termasuk para pelajar yang merupakan generasi muda, sebagai pilar masa depan yang lebih hijau,” ungkap salah satu perwakilan dari tim pendampingan.
Dalam kesempatan tersebut, dukungan juga datang dari beberapa pemimpin di industri otomotif yang menyatakan bahwa kegiatan seperti ini bukan hanya tentang meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, tetapi juga mengasah kepekaan generasi muda terhadap tantangan perekonomian lokal.
Dengan adanya program ini, siswa-siswa diberikan peluang untuk mengembangkan kemampuan manajerial dan kepemimpinan mereka melalui kompetisi yang berorientasi pada masalah lingkungan. Harapannya, ini menjadi wadah untuk menggali potensi diri dan berkolaborasi dalam menciptakan solusi yang kreatif.
Secara spesifik, proyek Easy Catch menawarkan inovasi dalam pengiriman makanan dan barang yang ramah lingkungan. Menggunakan drone berdaya listrik yang terhubung dengan pembangkit listrik tenaga air, proyek ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon. Dengan pendekatan ini, diharapkan akan tercipta kemudahan dalam pengiriman, serta efisiensi dan keamanan yang lebih baik dalam lalu lintas.
Keberadaan drone dalam kegiatan ini diyakini bisa meningkatkan kecepatan dan ketepatan waktu pengiriman layanan, yang pada gilirannya akan meningkatkan kepuasan pelanggan. Keterlibatan masyarakat dalam proyek ini menjadi salah satu aspek penting, karena dengan begitu pemesanan akan meningkat dan bisnis makanan serta minuman pun akan berkembang di Kota Painan.
Memanfaatkan sumber daya listrik yang berasal dari PLTA di daerah tersebut juga menunjukkan betapa melimpahnya potensi energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan pendekatan ini, tidak hanya ekosistem terbantu, tetapi juga masyarakat yang tergugah untuk lebih peduli dan terlibat dalam upaya menjaga lingkungan.
Akhirnya, melalui proyek semacam ini, diharapkan tercipta dua manfaat besar, yakni pertumbuhan ekonomi masyarakat dan pengurangan polusi yang disebabkan oleh kendaraan berbahan bakar fosil. Strategi ini sejalan dengan tujuan jangka panjang untuk mencapai keberlanjutan dan kualitas hidup yang lebih baik bagi generasi mendatang.