www.beritacepat.id – Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, mengumumkan langkah tegas untuk menindak truk dengan kelebihan muatan dan dimensi, yang sering disebut sebagai ODOL. Kebijakan ini diambil untuk meningkatkan keselamatan dalam transportasi di seluruh Indonesia.
Dudy menegaskan bahwa Kementerian Perhubungan telah memasang jembatan timbang di jalan arteri untuk mengidentifikasi truk ODOL. Namun, pengemudi sering memilih jalan tol untuk menghindari razia, menjadi tantangan tersendiri bagi penegakan hukum.
“Kami akan menambahkan weight in motion (WIM) atau jembatan timbang elektronik di jalan tol,” ungkapnya. Harapannya, pengemudi tidak dapat menghindari pemeriksaan dan tindakan tegas dapat dilakukan di jalur tol.
Penerapan Teknologi untuk Meningkatkan Pengawasan Transportasi
Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan Achmad Purwantono, mengungkapkan bahwa sudah ada tujuh unit WIM yang diuji coba di jalan tol. Dalam waktu dekat, Jasa Marga berencana menambah jumlah tersebut menjadi sebelas unit.
WIM memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan melaporkan secara otomatis jika ada kendaraan yang melebihi batas muatan. Sistem ini juga dapat mengambil gambar kendaraan dan mencatat nomor polisinya secara real-time.
Alat ini telah dipasang di beberapa ruas tol, antara lain Karang Tengah, Cakung, dan Semarang. Data yang dihasilkan dapat diakses oleh Kepolisian dan Kementerian Perhubungan untuk penegakan hukum.
Proses Penindakan Hukum yang Lebih Efisien
Saat ini, WIM masih dalam tahap uji coba dan belum dijadikan basis untuk tindakan hukum langsung. Meski demikian, Kementerian Perhubungan dan Jasa Marga berkomitmen untuk menerapkan sistem ini dalam waktu dekat.
“Kami mulai mencatat pelanggaran yang terjadi jika kendaraan terdeteksi melebihi muatan atau dimensi,” ujar Rivan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan disiplin pengemudi truk.
Dudy juga menambahkan bahwa pelaksanaan aturan sudah ada, tetapi penegakan hukum harus diperkuat untuk meningkatkan keselamatan transportasi. Pemahaman dari semua pihak mengenai pentingnya keselamatan sangat diperlukan.
Keselamatan Sebagai Prioritas Utama dalam Transportasi
Pemerintah menegaskan bahwa keselamatan masyarakat adalah prioritas utama. “Satu nyawa terlalu berharga untuk kita korbankan,” jelas Dudy, menyoroti perlunya tindakan tegas terhadap pelanggaran ODOL.
Beberapa pengemudi truk juga melakukan aksi demonstrasi sebagai bentuk protes terhadap aturan ini. Mereka mengklaim bahwa ketatnya penegakan hukum akan merugikan mereka secara ekonomi.
Demonstrasi yang berlangsung di depan kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah bahkan membuat sejumlah pasokan terhambat, seperti harga seledri yang meroket dari Rp20 ribu menjadi Rp70 ribu per kg di pasar. Hal ini menunjukkan dampak nyata dari penerapan aturan baru tersebut.
Pemerintah berharap dengan penerapan teknologi dan penegakan hukum yang lebih baik, keselamatan transportasi dapat diperbaiki. Melalui saling pengertian antara pihak-pihak terkait, diharapkan semua dapat mendapatkan manfaat dari kebijakan ini.