www.beritacepat.id – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa sebanyak 30 ribu Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) sudah lulus pelatihan di Universitas Pertahanan dan siap untuk dilibatkan di berbagai daerah. Ribuan sarjana ini akan ditempatkan di lokasi-lokasi tertentu, termasuk daerah terpencil, untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh pemerintah.
Dadan menyatakan bahwa sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor kunci dalam keberhasilan program ini, selain anggaran dan infrastruktur yang memadai. Dengan adanya 30 ribu SDM yang sudah terlatih, diharapkan program ini dapat diimplementasikan secara efektif di seluruh wilayah, termasuk daerah yang lebih sulit dijangkau.
“SDM juga sudah siap, yang 30 ribu sudah lulus, sehingga kita memiliki orang yang akan menyebar ke seluruh wilayah termasuk daerah terpencil,” ungkap Dadan di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pentingnya Program Makan Bergizi Gratis Bagi Masyarakat Indonesia
Program Makan Bergizi Gratis adalah inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi dan kesejahteraan masyarakat, terutama di sekitar daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) seperti Papua. Ketersediaan makanan bergizi adalah kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi untuk mendukung perkembangan anak dan kesehatan masyarakat.
Dadan mencatat bahwa tantangan utama saat ini adalah keterbatasan mitra yang bersedia membuka dapur untuk program ini, khususnya di Papua. Namun, ia optimis bahwa tidak ada masalah berarti dalam pelaksanaan program ini dan berharap koordinasi dapat ditingkatkan lebih lanjut.
Kemampuan pengelolaan sumber daya yang baik di daerah tersebut dapat berkontribusi pada keberhasilan program ini. Dengan penempatan sarjana SPPI, diharapkan kualitas pengelolaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dapat meningkat dan menjamin makanan bergizi tersedia.
Capaian Program Sejak Diluncurkan
Sejak peluncuran program pada 6 Januari 2025, Dadan melaporkan bahwa telah terjadi pelayanan kepada 6,2 juta sasaran melalui 2.007 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Keberhasilan ini menunjukkan bahwa program telah meraih capaian penting dalam waktu relatif singkat.
Dadan menambahkan bahwa capaian ini merupakan tonggak penting dalam sejarah program BGN. Selain itu, program ini telah menggandeng banyak stakeholder untuk memastikan keberlangsungan dan ketepatan penyebaran bantuan gizi.
“Alhamdulillah, dalam waktu 6,5 bulan kami telah mencapai target ini, dan ini adalah milestone ketiga,” jelas Dadan. Setiap capaian diharapkan bisa menggerakkan lebih banyak dukungan dari masyarakat.
Rencana Ke Depan untuk Ketersediaan Gizi
Dengan target untuk menjangkau setidaknya 20 juta sasaran pada awal Agustus, Dadan mengakui bahwa masih banyak yang perlu dilakukan untuk meningkatkan program ini. Selain memperluas jangkauan, kolaborasi antar pihak juga menjadi kunci untuk mencapai target yang lebih tinggi.
Dadan menekankan pentingnya kolaborasi untuk percepatan program. “Akan ada banyak kolaborasi untuk percepatan guna mengejar target akhir November atau awal Desember nanti,” ungkapnya.
Melalui langkah-langkah konkret dan upaya berkelanjutan, Dadan optimis bahwa program Makan Bergizi Gratis akan mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Masyarakat, terutama di daerah 3T, sangat mengharapkan bantuan ini dalam meningkatkan kualitas hidup mereka.