www.beritacepat.id – Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang dikenal dengan nama Whoosh baru-baru ini mengalami sejumlah gangguan besar akibat aktivitas layang-layang. Setidaknya ada 169 perjalanan yang terdampak sepanjang semester pertama tahun 2025, menciptakan tantangan serius bagi pengelola dan petugas lapangan.
General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, menyebutkan bahwa gangguan ini tidak hanya memengaruhi jadwal perjalanan, tetapi juga konsistensi layanan dan keselamatan penumpang.
Untuk mengatasi masalah ini, KCIC melakukan berbagai inisiatif, termasuk bekerja sama dengan kepolisian. Upaya penertiban aktivitas layang-layang menjadi salah satu langkah strategis untuk memastikan kelancaran operasional kereta cepat ini.
Masalah Gangguan yang Dihasilkan oleh Layang-layang
Gangguan operasi kereta akibat layang-layang semakin menjadi sorotan saat musim liburan. Menurut Eva, saat anak-anak liburan, aktivitas bermain layang-layang meningkat secara signifikan, sehingga potensi gangguan juga bertambah.
“Beberapa gangguan yang terjadi bahkan hingga menyebabkan keterlambatan lebih dari 50 menit,” tambahnya. Hal ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran bagi para penumpang yang mengandalkan waktu tempuh kereta yang tepat.
Salah satu peristiwa terbaru terjadi pada Selasa (9/7), ketika perjalanan kereta Whoosh G1044 mengalami pembatasan kecepatan. Hal ini disebabkan oleh layang-layang yang menyangkut pada jaringan listrik aliran atas, yang sangat vital untuk kelancaran perjalanan kereta.
Tindakan Penanganan Gangguan Kereta Cepat
Setelah kejadian tersebut, tim teknis cepat tanggap melakukan prosedur penanganan dari deteksi hingga pemulihan. Dalam waktu singkat, aliran listrik di area terdampak dimatikan untuk memungkinkan petugas mengatasi masalah layang-layang yang menyangkut.
Proses penanganan berlangsung efektif, dan setelah enam menit, jalur kembali normal. Aliran listrik dihidupkan kembali, dan perjalanan kereta dapat dilanjutkan seperti biasa.
Pihak manajemen sangat menekankan pentingnya langkah-langkah cepat dalam menangani gangguan yang disebabkan oleh layang-layang untuk meminimalisir dampak pada layanan.
Sinergi antara KCIC dan Kepolisian untuk Keamanan Perjalanan
Sebagai upaya untuk menanggulangi masalah ini, KCIC menggandeng kepolisian di lima wilayah guna melakukan patroli dan penertiban. Aktivitas ini diharapkan dapat meminimalisir gangguan yang diakibatkan oleh layang-layang di sekitar jalur kereta cepat.
Patroli ini mencakup beberapa daerah, mulai dari Purwakarta, Padalarang, hingga Kota Bandung. Kerjasama ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko yang ditimbulkan oleh aktivitas menerbangkan layang-layang di area jalur kereta cepat.
“Bentuk kerjasama ini adalah langkah nyata dalam menjaga keselamatan dan keamanan perjalanan Whoosh,” ujar Eva, menekankan betapa krusialnya kolaborasi ini bagi kelangsungan operasional.
Imbauan kepada Masyarakat untuk Menghindari Gangguan
KCIC juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menerbangkan layang-layang di dekat jalur kereta cepat. Hal ini demi keselamatan bersama dan untuk memastikan perjalanan dapat dilakukan dengan aman, nyaman, dan tepat waktu.
“Dukungan dan kesadaran masyarakat dalam hal ini sangat penting. Tanpa partisipasi aktif dari masyarakat, upaya penertiban ini akan kurang efektif,” lanjut Eva. Edukasi kepada masyarakat mengenai risiko yang ditimbulkan sangat diperlukan.
Dengan meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat, diharapkan gangguan-gangguan semacam ini dapat diminimalisir, sehingga perjalanan dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dapat berlangsung lancar dan aman.